Adalah Wanita...
Monday, March 24, 2008
Oleh: Aini Aryani
Kekuatan dalam kelembutan,
Kesetiaan dalam kasih sayang,
Keperkasaan dalam pengorbanan,
Ketabahan dalam senyum,
Ketulusan dalam pengabdian,
Bahkan bahasa cinta dalam airmata,
Dialah…WANITA.
Para wanita sering menganggap bahwa dirinya lemah, tapi sebenarnya merekalah yang terkuat, namun tidak pernah menyadarinya. Seorang bahkan lebih dari 1 orang manusia pun bisa berada dalam rahim seorang wanita yang kemudian dilahirkannya ke dunia dengan keyakinan dan kekuatan.
Wanita diberi pula kesetiaan dalam kasih sayang, juga kepekaan untuk mampu menerjemahkan bahasa bayi yang belum mampu berucap. Seorang ibu sanggup bertahan untuk tidak terpejam ketika sang bayi mulai merengek di malam yang tua. Rasulullah bersabda bahwa Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur karena merawat anaknya yang sakit dengan penuh kasih sayang, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela Agama Allah SWT.
Wanita mulia diberikan keperkasaan dalam pengorbanan. Tatkala Asma binti Abu Bakar melihat Abdullah bin Zubair (puteranya) dibunuh dan disalib, dengan tegar Asma berucap; “Bukankah sudah saatnya prajurit berkuda ini turun dari tunggangannya?” Wanita mulia lain bernama Al-Khansa’ memiliki jiwa setegar karang dan ketulusan dalam pengorbanan. Ia telah menyumbangkan empat orang puteranya di jalan Allah. Ketika mereka terbunuh di medan perang, ia berucap; “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan menjadikan mereka sebagai syuhada di jalan-Nya.” Wanita bahkan diberi keperkasaan yang dapat membuatnya tetap bertahan saat semua orang sudah putus asa.
Wanita memiliki airmata untuk mengungkapkan begitu banyak perasaan yang ia miliki. Ia menangis dalam keharuan, bahagia, kebanggaan yang sangat, rindu yang menyeruak, penantian yang mencemaskan, penyesalan yang mengiris, atau dalam luka yang menyakitkan. Tak semua wanita mampu mengekspresikan perasaannya dalam kata ataupun laku, hingga hanya dengan airmata ia dapat meluapkan apa yang ia rasakan, meski hanya dia dan Tuhan yang tahu bahwa ia tengah menangis untuk seseorang atau sebuah peristiwa.
Betapa uniknya menjadi seorang wanita. Hingga dalam kelembutannya tersimpan kekuatan yang mampu melunakkan sikap lelaki yang membatu. Senyum seorang ibupun mampu mencairkan rasa cemas yang membeku di hati puteranya.
Wanita dianugerahi pula kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling mengisi dan saling menyayangi. Wanita juga diberi kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak..?[]
*Tulisan ini pernah diterbitkan oleh Buletin Dedikasi Pakistan, edisi Maret 2008